Reksa Dana Syariah Tumbuh Positif

Suara Id. Kinerja produk reksa dana syariah secara umum menurut Manajer investasi PT Bahana TCW Investment Management mengalami pertumbuhan positif.

Disampaikan oleh Edward Lubis, Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management di Jakarta, berdasarkan kajiannya kinerja produk reksa dana syariah tetap positif hal ini didorong atas meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap produk investasi berlabel halal ini.

“Bukan hanya itu, kondisi global ekonomi yang terjadi saat ini telah memicu kenaikan suku bunga dalam negeri, sedangkan pasar obligasi dan pasar saham berfluktuasi cukup tinggi. Hal ini menjadikan produk reksa dana syariah berbasis pasar uang lebih menarik dibandingkan konvensional yang berbasis obligasi dan pasar saham,” katanya.

Sepanjang Januari hingga Juli 2018, Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dimana produk reksa dana syariah memiliki total dana kelolaan (NAB) sebesar Rp32,67 triliun atau sekitar 6,62 persen dari total dana kelolaan reksa dana (NAB) sebesar Rp493,41 triliun.

Dana kelolaan reksa dana syariah pada 2018 ini meningkat dibandingkan total dana kelolaan (NAB) reksa dana syariah pada 2017 sebesar Rp28,31 triliun atau 6,19 persen dari total kelolaan reksa dana (NAB) 2017 sebesar Rp457,50 triliun.

menurut Edward Lubis, di tengah ketidakpastian pada kondisi global ekonomi yang tengah terjadi kini , para investor lebih memilih untuk berinvestasi pada produk reksa dana yang memberikan kepastian imbal hasil dan dalam jangka waktu pendek.

“Hal ini juga membuat produk Bahana yakni Reksa Dana Bahana Likuid Syariah mendapat kepercayaan dari para investor jangka pendek,” katanya.

Edward juga menjelaskan bahwa reksa dana Bahana Likuid Syariah (BLS) berinvestasi di instrumen pasar uang dan atau instrumen sukuk yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Bagi para investor dengan profil risiko konservatif dan membutuhkan likuiditas, Reksa dana ini dinilai sangat cocok untuk mereka.

Total jumlah dana kelolaan BLS mencapai Rp249,68 miliar. Sementara, sejak diluncurkan imbal hasil (return) sebesar 5,26 persen selama satu tahun atau 23,84 persen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klub Basket IBL JNE Siliwangi terancam akan dibawa ke ranah hukum

Negara-negara Kena Sanksi AS , Kini Bentuk Blok Anti-Dolar AS

Asteroid Super Besar Diperkirakan Mendekati Bumi